Kuliah Umum Dirjen PHL Bagi Mahasiswa Kehutanan Seluruh Indonesia

waktu baca 2 menit
Senin, 13 Okt 2025 10:33 4 Suara Netizen

Suaranetizennews,- Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), Laksmi Wijayanti, menegaskan bahwa pengelolaan hutan lestari saat ini bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu optimasi lansekap hutan, optimasi model bisnis multi usaha kehutanan, serta optimasi peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Hal tersebut disampaikannya pada kuliah umum bertajuk Forestry Update Course (FUCo) yang diselenggarakan oleh Forum Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA), di Bogor, Sabtu (11/10).

banner 600x600

“Fokus utama dari strategi optimasi lansekap hutan adalah konsolidasi spasial dan rekonfigurasi lansekap. Langkah-langkah yang diambil meliputi konsolidasi spasial, yaitu penyelesaian masalah tumpang tindih kawasan dan penataan pemanfaatan berbasis konsesi, sambil memprioritaskan akses kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, terkait rekonfigurasi lansekap, Laksmi menerangkan bahwa strategi ini dilakukan melalui konsolidasi perencanaan pemanfaatan berbasis lansekap, penataan struktur ruang dan jaringan infrastruktur, mainstreaming pemulihan ekosistem, pengelolaan area preservasi, dan rehabilitasi, serta pengelolaan jangka benah.

“Adapun model bisnis multi usaha kehutanan didorong menjadi ‘tulang punggung (backbone)’ baru industri kehutanan dengan mengoptimalkan seluruh potensi kawasan hutan,” tambah Laksmi.

banner 600x600

Strategi ini, menurut Laksmi, melibatkan diversifikasi usaha melalui pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan seperti ekowisata dan perdagangan karbon hutan, serta agroforestri untuk ketahanan pangan, energi, dan air. Strategi ini diterapkan dengan memberikan insentif transisi ke multi usaha kehutanan melalui penerapan Nilai Ekonomi Karbon dan kemudahan investasi, serta pengembangan infrastruktur hulu-hilir untuk mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030.

“Terakhir, KPH diperkuat perannya sebagai ujung tombak pengelolaan hutan di tingkat tapak melalui penguatan kembali peran KPH dengan tahapan sesuai maturitasnya, pengembangan model pengembangan berbasis lansekap dengan penekanan khusus piloting pada Blok Khusus, serta mobilisasi pendanaan dan peningkatan kapasitas,” pungkas Laksmi.

Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua FOReTIKA, Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Ketua Umum APHI, serta lebih dari seribu mahasiswa kehutanan dari seluruh perguruan tinggi kehutanan di seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

Penulis:
Yatin Khotimah

LAINNYA